Jumat, 20 Februari 2009

EKSISTENSI BUDAYA LOKAL DALAM DUNIA GLOBAL

alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304819137179534066" />

Eksistensi dunia global telah membuat khasanah budaya lokal menjadi buram dan kabur. Namun kurang tepat ketika dunia global yang masuk dengan kekuatan super dalam budaya lokal menjadi hambatan yang paling mendasar untuk mengeksistensikan budaya lokal, tapi dengan adanya sikap yang kritis dan selektif budaya daerah dapat di jaga.

Dalam konteks inilah identitas budaya daerah menjadi penting untuk lebih dipertahankan sebab membanjirnya budaya luar adalah ancaman besar bagi kultur-kultur budaya lokal yang dengan sedirinya dapat menjadi benalu dalam membeprtahankan eksistensi budaya lokal. Jangan sampai budaya lokal yang sudah melekat erat dinaluri ikut termoderenisasi oleh budaya asing. Keanekaragaman budaya menjadikan suatu yang sangat bernilai ketika di gali, diolah dan dikembangkan akan menjadikan sumangsih untuk eksistensi kultur budaya sebagai mahkota budaya nasional.
Ketika kita melihat potret budaya lokal dewasa ini memang cukup memprihatinkan, banyak sekali pergeseran nilai-nilai budaya lokal menuju budaya asing (barat). Apakah kita rela budaya lokal kita hanya sekedar pajangan, cerita, atau hanya skedar pertunjukan?. Jika kita memang tidak rela budaya lokal terkikis bahkan musnah janganlah kita memaknai budaya lokal sebagai dimensi kata benda yang hanya bisa di ambil di depan mata tapi butuh ikhtiar dan pengupayaan.
Oleh karena itu marilah kita songsong era kedepan, persatuan dan kemurnian budaya lokal menjadi tanggung jawab semua elemen sebagai suatu bentuk refleksi kesadaran generasi muda akan adat dan budayanya. Sehingga dapat sejalan dengan kalimat BHINEKA TUNGGAL IKA, segai bangsa yang bertutur dan berbudaya dalam ukiran masa depan.
MENGENAL ERA GLOBAL BUKAN BERARTI MENINGGALKAN BUDAYA!!

Pahril Hutri Saysukau

3 komentar: