Rabu, 28 Januari 2009


Majunya suatu bangsa bukan hanya ditunjukan dengan adanya suatu bangunan yang megah, moderennya penampilan, eksistensinya seorang tokoh. Tapi bangsa yang maju, bangsa yang besar juga adalah bangsa yang berbudaya. Tapi di sayangkan hal itu hilang dari ingat kita. Yang di kejar hanyalah nama besar, kekuasaan besar, dan gaya serba dengan modern, kearoganan yang timbul itulah yang menyebabkan budaya bangsa menjadi hilang dan tidak ada budaya di pandang. Seharusnya kita hanya tersipu malu pada diri sendiri bila suatu bangsa mengangap budaya kita menjadi budayanya. Karena kita sebagai bangsa yang mempunya budaya tidak menganggap budayanya sendiri. Tetapi sangat aneh ketika budaya kita diclaim oleh suatu Bangsa kita baru sadar dari tidur yang panjang bahwa kita mempunya budaya yang sangat di sukai oleh bangsa lain. Dan sayangnya lagi ketika kabar itu hilang, hilang juga ingatan untuk menghargai budaya,
Di jaman yang highteg ini untuk memanujan budaya agar dapat di pandang oleh bangsa lain sangat instant tetapi kita selalu salah kaprah, dengan adanya moderenisasi, tekhnologi yang serba tinggi kita tinggalkan budaya kita, dengan alasan sekarang sudah dunia moderen jika kita masih membudaya kita akan ketinggalan zaman. Itulah alasan yang tidak logis yang sering di lontarkan. Boleh saja kita mengikuti jaman moderenisasi, itu merupakan hak individu, bahkan mungkin bertahun-tahun kedepan itu akan menjadi kewajiban. Tetapi dengan kita mengenal adanya era moderenisasi bukan berarti kita tinggalkan budaya kita yang sangat kaya dan beraneka ragam. Karena kebudayaan merupakan awalnya moderenisasi jika kita meninggalkannya maka kita sama dengan meninggalkan sejarak dan identitas kita.


Pahril Hutri Saysukau

2 komentar:

  1. lelawa helau ni.., payu jejama majuka bumi skala brak

    BalasHapus
  2. setuju!!

    mengikuti dunia globalisasi bukan berarti meninggalkan budaya...

    salut buat yg punya blog

    BalasHapus